Turnamen Voli, Ajang Berbagi Info Para Waria

Apa jadinya bila waria menggelar turnamen bola voli, gelak tawa dan canda ria pun mewarnainya. Tak jarang, joke segar pun terlontar dari mulut Master of Ceremony (MC) pertandingan yang untuk mengiringi pertandingan. 









“Ayo Jihan, smes yang mantab, biar lebih crot,” ujar MC pertandingan yang disambut tawa penonton.
Puluhan waria se-Jawa Timur Selasa (10/5) menggelar turnamen bola voli di lapangan Balai RW XII, Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang. Lebih dari 50 waria yang berasal dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Mojokerto, Surabaya, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan dan Blitar, Kediri dan Sidoarjo hadir memeriahkan voli tersebut.
Meski pertandingan dilangsungkan sekitar pukul 12.00 siang, warga setempat antusias untuk menonton jalannya pertandingan. Tak jarang warga dibuat terpingkal-pingkal melihat ulah genit dan celetukan dari para pemain voli.
Rudi, warga setempat mengaku cukup terhibur dengan pertandingan voli antar waria ini. “Asyik juga mas, permainan voli mereka juga lumayan. Terutama yang berasal dari Blitar dan Kediri. Masyarakat sini welcome saja atas pertandingan voli yang digelar di wilayah ini,” kata Rudi.
Ketua Ikatan Waria Malang (Iwama), Merlyn Sopjan mengatakan, pertandingan voli ini resmi dimulai sejak 1994 silam dan rutin digelar setahun sekali. Tuan rumah penyelenggaraan turnamen pun selalu berubah, dari satu kota ke daerah lainnya.
“Sebagai ajang silaturahmi antara kawan-kawan. Tidak hanya bertanding, usai permainan voli ini biasanya ada ajang curhat bagi kawan-kawan,” tutur Merlyn.
Hadiah yang disiapkan memang tidak seberapa, untuk juara pertama disiapkan uang sebesar Rp 1 juta, Rp 500 ribu untuk juara ke-2 dan Rp 750 ribu untuk juara ke-3. “Yang lebih penting lagi adalah kumpul-kumpul berbagi info,” sambung Merlyn.
Berbagi info, itulah tujuan terpenting dari agenda tahunan tersebut. Salah satu dampak positifnya, kata Merlyn, waria di Jawa Timur tahun ini mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Memang tidak seluruhnya, hanya waria di Malang yang tergabung dalam Iwama dan Surabaya dalam Perhimpunan Waria Kota Surabaya (Perwakos) saja yang mendapat bantuan dari Kemensos ini.
Wujud bantuannya, para waria di 2 daerah itu mendapat uang tunai yang nantinya diperuntukkan membeli peralatan untuk usaha. “Bantuan diwujudkan dalam barang langsung sesuai kebutuhan barang yang diinginkan. Misalnya, dibelikan peralatan salon dan sejenisnya. Ini untuk mengurangi aktivitas waria dijalanan,” kata Merlyn.
Di Malang misalnya, dari 40 waria yang tergabung dalam Iwama, hanya 20 persen saja yang sudah bekerja atau memiliki salon sendiri. Sementara sisanya, lebih banyak memilih beraktivitas di jalanan.
“Kami berharap program dari kemensos yang baru pertama kali di dapatkan waria di Jatim ini bermanfaat. Setidaknya, mereka bisa lebih mandiri dan mau berusaha atau bekerja yang layak,” tandas Merlyn.
Dia berharap, melalui pertandingan voli yang rutin dilangsungkan setahun sekali ini tertuang  ide kreatif dari para waria. “Karena dari turnamen seperti inilah kami saling berbagi info, seperti mendapata bantuan dari kemensos ini,” pungkas Merlyn.

Komentar