Kompor Nabati, Murah dan Aman

Kompor berbahan baku nabati hasil karya Eko Widaryanto, warga jalan Tlogo Indah 44, Lowokwaru, Malang ini bisa dikatakan lebih hemat dibanding kompor minyak tanah. Hanya saja, ketersediaan bahan baku mmbuat kompor ini tidak didistribusikan secara bebas.


Eko Widaryanto, pria yang juga dosen di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) ini menciptakan kompor berbahan baku tanaman jarak pagar. Jarak pagar merupakan sumber bahan bakar alternatif yang dapat digunakan di rumah tangga. Hasil penelitian sederhana Eko menunjukkan bila kompor dengan bahan bakar biji jarak pagar ini mempunyai nilai kelayakan tinggi untuk digunakan sebagai alat memasak dalam rumah tangga.
“Pada penelitian uji kelayakan kompor biji jarak pagar, 200 gram inti biji jarak pagar yang dinyalakan pada kompor ini menghasilkan energi panas selama 60 menit,” kata Eko. Untuk memanaskan air sebanyak 1,5 liter sampai mendidih, memerlukan waktu 8 menit. Ini berarti untuk mendidihkan air 1,5 liter membutuhkan biji jarak pagar sebanyak 26,67 gram, sambung Eko.



Pembuatan kompor oleh Eko ini sendiri didasari karena beberapa hal. Diantaranya, adanya program konversi dari minyak tanah ke elpiji, tingginya harga minyak tanah non subsidi, hingga terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) No 1/2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati.
Dalam perkembangannya, kompor yang oleh Eko dinamai UB-16 dan UB-16-S ini tidak hanya menggunakan jarak pagar sebagai bahan bakunya. Melainkan juga menggunakan briket biji kapuk, buah kelapa sawit, kopra kelapa sebagai bahan bakunya.
“Karena bila hanya menggunakan jarak pagar saja, susah mencari bahan bakunya terutama di wilayah lokal jawa timur. Oleh karena itu, kompor ini saya desain untuk bisa menggunakan kompor berbahan nabati jenis lainnya,” urai Eko.
Kompor nabati miliknya ini setelah dikalkulasi lebih hemat dan efisien dibanding dengan kompor minyak tanah. Bila menggunakan biji jarak seberat 1 kilogram yang harganya hanya Rp 1.600, mampu digunakan memasak hingga 5 jam. Bila menggunakan buah kelapa sawit seberat 1 kg yang harganya per kg hanya Rp 1500, mampu memasak hingga 5 jam.
Bila menggunakan briket biji kapuk seberat 1 kg yang hanya senilai Rp 1.200 per kg mampu digunakan hingga 4 jam. Kalau menggunakan 1 kg kopra kelapa yang bisa kita beli seharga Rp 2.750 per kg, kita bisa menggunakan hingga 6 jam. Bandingkan dengan 1 liter minyak tanah non subsidi seharga Rp 7.500 yang hanya mampu digunakan memasak selama 4 jam saja, atau per jamnya membutuhkan biaya Rp 1.875.
“Jadi kompor ini lebih murah dan efisien dibanding minyak tanah, penggunaannya pun lebih aman bila dibanding elpiji,” tukas Eko.
Dia menambahkan, untuk bahan baku sebenarnya cukup mudah didapat. Misalnya untuk biji jarak pagar, atau kopra misalnya, banyak di daerah dipelosok nusantara yang memiliki bahan baku ini secara berlimpah. Oleh karena itulah, menurut Eko, dia hanya menjual perangkat kompornya saja. Untuk bahan baku, diharapkan ada pihak lain yang peka dan menjadi distributor bahan baku ini.
Kompor nabati ini sendiri dijual seharga Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per unit. Sedangkan hingga saat ini distribusi kompor ini hampir diseluruh nusantara mulai dari di Sumatera Utara, Lampung, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, NTT, NTB bahkan Papua. Pada tahun 2009 kemarin, Eko memproduksi sebanyak 9 ribu unit kompor. Pada 2010 ini, produksinya meningkat hingga 11 ribu unit.
“Saya berharap kompor berbahan baku nabati ini dapat digunakan oleh masyarakat utamanya di daerah yang memiliki komoditi kelapa sawit,” katanya.
Sedangkan untuk tanaman jarak pagar, Eko memiliki usul penanaman jenis komoditas ini tidak perlu dilakukan dilahan yang cukup luas. Pasalnya, banyak petani yang memiliki pandangan bila tanaman jarak pagar ini tidak menguntungkan secara ekonomi.
“Lebih baik masyarakat yang memiliki pekarangan luas, jarak pagar ditanam sesuai namanya. Jadi cukup ditanam disekitar pagar saja,dan lebih bermanfaat,” ulas Eko.

Komentar

  1. boleh jg di coba kompornya, akhir"ini sy ngeri pakai kompor gas, tangan saya sudah 3x kena api gas luapan dr kompor gas karena rusak, kalau sy pakai kompor nabati ini dimana sy bisa beli bahan bakarnya...? kalau ada usul bisa email kefirmanreza93@yahoo.com atau ke blog sederhana sy www.peluangusaha-bisnisonline.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar